Jumat, 30 April 2010

SELINTAS SURAT CINTA

Manisku,
Ada banyak, banyak sekali
Yang mesti kukatakan padamu

Dari mana ya permata, mesti kumulai
Segala padamu serba terpuji

O kau, yang membuat indung sutera
Dari tulisanku dengan segala maknanya

Inilah nyanyianku, dan aku disini
Dan kita terangkum dalam buku kecil ini

Esok, bila kubuka halaman-halaman buku ini
Maka lampu akan meratap dan ranjang akan menyanyi

Karena rindu, akan menjadi hijau huruf-hurufnya
Dan seakan hendak terbang koma-komanya

Jangan katakan: kenapa orang muda ini
Bicara tentang diriku pada sungai dan jalan yang berkelok sunyi

Pada pohon badam dan bunga tulip sehingga kemana aku pergi
Dunia pun akan selalu mengikuti

Dan mengatakan apa yang dikatakan orang muda itu
Bahwa tiada lagi bintang yang tak diharumi semerbak wangiku

Esok, orang akan melihatku dalam sajaknya, dan tampak :
Mulut rasa anggur dan rambut dipotong pandak

Jangan pedulikan kata mereka, karena kau akan besar
Hanya dengan kasihku yang besar

Apa artinya dunia ini tanpa kita
Dan tanpa matamu, apa jadinya


NIZAR QABBANI ( 1923- )
Qabbani dilahirkan di damsyik tahun 1923. ia mempelajari hukum dan kemudian masuk dinas luar negeri, ditempatkan di Beirut, kairo, London, peking dan Madrid. Ia berhenti dari dinas itu untuk mendirikan kantor penerbitannya sendiri di Beirut. Ia telah menerbitkan beberapa kumpulan sajak. Meskipun cinta merupakan tema yang dominant dalam karya2 nya terdahulu, namun belakangan ia lebih mengarahkan perhatian kepada masalah-masalah social, dan politik, yang diungkapkannya dalam bentuk sajak bebas yang langsung dan efektif.

RaTapAn cInTa

Muhammad abduh ghanim
Penyair Saudi Arabia
Disini dimuat terjemahan sajaknya

Kaulah, ya Rabbi, yang menciptakan penyair diantara kami
Dan kau jadikan cinta ( seperti dialaminya ) suatu kepercayaan bagi kami
Segala yang indah baginya ia cintai dengan sepenuh cinta di hati
Lalu dalam keluhnya ia bisikan : cinta ialah kepedihan tersembunyi

Tak kumengerti, ya Rabbi, kenapa kau jadikan cinta begitu menyiksa
Dan kenapa kau bakar hati ini dengan nyala gembira
Kalau kau jauhkan keindahan itu dari kami, tidaklah kami akan terperdaya
Sekiranya kau keraskan hati ini sekeras intan permata

Sungguh kau beri keindahan itu, ya Rabbi, kekuatan yang mempesona
Ialah pandang sipu-sipu yang menggoda, anggota tubuh yang memperdaya
Tetapi tak kau beri hati ini kekuatan untuk menahan segala goda
Maka lemahlah kami tergila-gila dan terpukul tak berdaya

mie ayam special

ini negh... menu favorite Q dari dulu. MIE AYAM!!!... dari kecil aku sangat suka mie ayam...
kenapa??
karena mie ayam dan aku mempunyai kenangan, kenangan pertama kalinya aku bisa memakai sumpit!! makanya... dimana pun aku berada,, akan selalu mencari mie ayam yang lezat!
dan ini adalah salah satu mie ayam favorite Q. tepatnya berada di daerah sukamanah-sukahideng-singaparna-tasikmalaya= jawa barat...
namanya MIE AYAM PENGKOLAN!!

Bahan :
300 gr mie basah, rebus, tiriskan
1 sdm minyak sayur
1 sdm kecap asin

Tumisan Ayam :
1/2 ekor (500 gr ayam), sisihkan daging dan tulangnya
3 siung bawang putih, cincang halus
50 ml air
2 sdm saus tiram
1 sdm kecap asin
2 sdm kecap manis

Minyak untuk menumis
Kuah :
1000 ml kaldu ayam (dari rebusan tulang ayam)
3 siung bawang putih, digeprak
3 sdt garam
1 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir
1 batang daun bawang, iris halus

Cara mengolah :
Tumis ayam:
Potong daging ayam kotak-kotak kecil
Panaskan minyak, tumis bawang putih sampai wangi, masukkan daging ayam, masak sampai kaku.
Masukkan saus tiram, kecap asin, kecap ikan dan kecap manis. Aduk rata.
Masak sampai bumbu meresap dan kering.
Angkat, sisihkan.

Kuah:
Panaskan kaldu ayam sampai mendidih.
Masukkan bawang putih, garam, merica, gula dan bakso.
Didihkan kembali sampai bumbu meresap.
terkhir masukkan irisan daun bawang.

Penyajian :
Aduk mie yang sudah ditiriskan dengan minyak sayur dan kecap asin.
Taruh mie dalam mangkok, tambahkan dengan potongan sawi, tumis ayam dan kulit pangsit goreng.
Hidangkan dengan kuah bakso dan sambal botol.

WoW