Manisku,
Ada banyak, banyak sekali
Yang mesti kukatakan padamu
Dari mana ya permata, mesti kumulai
Segala padamu serba terpuji
O kau, yang membuat indung sutera
Dari tulisanku dengan segala maknanya
Inilah nyanyianku, dan aku disini
Dan kita terangkum dalam buku kecil ini
Esok, bila kubuka halaman-halaman buku ini
Maka lampu akan meratap dan ranjang akan menyanyi
Karena rindu, akan menjadi hijau huruf-hurufnya
Dan seakan hendak terbang koma-komanya
Jangan katakan: kenapa orang muda ini
Bicara tentang diriku pada sungai dan jalan yang berkelok sunyi
Pada pohon badam dan bunga tulip sehingga kemana aku pergi
Dunia pun akan selalu mengikuti
Dan mengatakan apa yang dikatakan orang muda itu
Bahwa tiada lagi bintang yang tak diharumi semerbak wangiku
Esok, orang akan melihatku dalam sajaknya, dan tampak :
Mulut rasa anggur dan rambut dipotong pandak
Jangan pedulikan kata mereka, karena kau akan besar
Hanya dengan kasihku yang besar
Apa artinya dunia ini tanpa kita
Dan tanpa matamu, apa jadinya
NIZAR QABBANI ( 1923- )
Qabbani dilahirkan di damsyik tahun 1923. ia mempelajari hukum dan kemudian masuk dinas luar negeri, ditempatkan di Beirut, kairo, London, peking dan Madrid. Ia berhenti dari dinas itu untuk mendirikan kantor penerbitannya sendiri di Beirut. Ia telah menerbitkan beberapa kumpulan sajak. Meskipun cinta merupakan tema yang dominant dalam karya2 nya terdahulu, namun belakangan ia lebih mengarahkan perhatian kepada masalah-masalah social, dan politik, yang diungkapkannya dalam bentuk sajak bebas yang langsung dan efektif.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar