kenapa manusia selalu pandai mengeluh daripada bersyukur??
oh.. rasanya ingin lari jauh dari jasadku ini,
dan segera pergi mencari jiwa yang lain.
ingin sekali kujambak rambut, dan ku robek muka ku ini.
aaaaaaaaaaaah....
DUnia, kenapa senantiasa kau menyembunyikan mukamu tiap kali kau melihatku,
apakah memang jasad ku ini memang benar-benar buruk rupa dihadapan TUHANku??
kenapa kau diam? JAWAB!!
aku muak melihatmu hanya diam dan tersenyum! katakan padaku!!
apa benar diriku buruk rupa seperti iblis-iblis itu katakan padaku siang tadi??
OH... Durja kali kau ini maniss, kau terbuai dengan manisnya kemunafikanmu.
oh... sungguh bedebah kali kau ini. enyahlah kau!!
TAPI TUNGGU DULU!!
Aqu tak bisa tanpa 'KAU'....
untuk saat ini, kau adalah pijakan ku selama ini, tunggu lah sampai kontrak hidupku selesai!
dan...
PERGILAH KAU... jauhi aku dengan buaian fatamorgana mu.
aku sudah tak mau lagi bercumbu denganmu.. rasanya kini tak manis lagi.!
oh... DURJA!!
kenapa selalu setia kau menemaniku !!
gara-gara kau mataku BUTA, DaN telingaku jadi TULI!
berani sekali kau usik hidupku dengan bujukan mautmu,
heh!! kurang ajar sekali kau setubuhi aku dengan tipu muslihatmu!!
aqu memang BODOH dan CEROBOH!!
berani sekali menuruti keinginanmu, kini aqu benar dibuat menangis dengan lautan darah penyesalan yang banyak kuperbuat! IBLIS KAU... hanya membiarkan aku tenggelam dalam kesengsaraan.
oh...
HATI KECILKU,,,
ku tahu, kau selalu berontak ketika itu, ketika dimana kuturuti nafsu buasku.
ketika IBLIS mulai menertawakan kebodohanku.
oh...
HATI KECILKU,
jangan menangis lagi, maafkan aqu sayank.. izinkanlah sekali lagi qu memelukmu lagi. promise!! takkan ku lepas lagi....................
HATI KECILKU,
DONT LET ME GO, DONT LET ME GO THERE.
BE TIE ME WITH UR FAITH, I'LL KEEP U ALWAYS.
WITH YOU, I KNOW THE WAY TO GO TO FIND GOD
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 31 Juli 2010
Jumat, 02 Juli 2010
katakan ia angin
Diposting oleh
NaiLa FitRia
di
00.51
ada angin,
yang penyayang dengan hembusan lembut mengecup keningmu,
ada angin,
yang bergemuruh,, koyakan nista dan durja murkanya pada apapun,
ada angin,
yang berputar jadi badai, menghempas kepingan hati kosong dgn khampaan,
ada angin,
yang tenang,menyerbak harum, memikat hati yang tak bertuan.
ada angin,
berjalan diatas awan,di bawah langit , tersaksi bintang..
angin ini angin yang tak bertujuan dan tak berarah...
kuharap angin dapat menuju langit ke tujuh,
setelah itu ia akan tahu bahwa tujuan dan arahnya yg sebenarnya..
yang penyayang dengan hembusan lembut mengecup keningmu,
ada angin,
yang bergemuruh,, koyakan nista dan durja murkanya pada apapun,
ada angin,
yang berputar jadi badai, menghempas kepingan hati kosong dgn khampaan,
ada angin,
yang tenang,menyerbak harum, memikat hati yang tak bertuan.
ada angin,
berjalan diatas awan,di bawah langit , tersaksi bintang..
angin ini angin yang tak bertujuan dan tak berarah...
kuharap angin dapat menuju langit ke tujuh,
setelah itu ia akan tahu bahwa tujuan dan arahnya yg sebenarnya..
Rabu, 16 Juni 2010
m.e.k.a.v.e.a
Diposting oleh
NaiLa FitRia
di
04.45
langit!!
katakan padaku ...
katakan padaku siapakah dia?? siapakah dia yang kau sebut2 dalam setiap seruan badai dan petir mu itu??
langit!!
adakah kau sembunyikan ia dibalik selimut salju putih tebal , yang kau bekukan dengan es!?
atokah...
kau tenggelamkan ia dalam derasnya hujan itu yang turun??
langit!!
utarakan segera padaku apa yang sebenarnya terjadi??
tanah ini,, tanah ini yang tempat ku berpijak berbisik bahwa......
bahwa...
sebenarnya ada sesuatu yang kau hadiahkan untuk q,,,
apakah itu??
langit!!
ku ingin tahu segera,,,
Minggu, 13 Juni 2010
S.E.N.S.E
Diposting oleh
NaiLa FitRia
di
01.19
Kuhela nafas panjang,
Mencoba berjalan kembali diatas benang tipis sakit ini,
Tentang bagaimana sebuah keputusan ku buat,
Tentang jalan menujumu,
Q berusaha pergi menujumu.
Sedikit suaramu,
Memacu terus jalan yang ku lalui,
Sedikit harapanmu,
Mengukir terus senyuman indah di bibirku,
Kau tahu?
Kau mengubah duniaku,
Bermakna, dan tertata rapih di etalase pikiran yang jernih.
Semakin dekat jalanku menujumu,
Semakin sukar ku melihatmu disana,
Apakah ini hanya sebuah ujian?
Ataukah memang tanda,,
Tanda ku harus kembali,,
Dengan berjalan tertatih tanpa senyuman dan
kembali menapaki benang tajam itu dibawah kaki ku.
Adakah rahasia yang kau buat diantara sela – sela kerinduan,
Antara kita berdua,
Adakah rahasia kau sembunyikan dariku?
Tapi…
Pergilah kau, bawalah rahasiamu yang…
Tak ingin ku tahui…
Mencoba berjalan kembali diatas benang tipis sakit ini,
Tentang bagaimana sebuah keputusan ku buat,
Tentang jalan menujumu,
Q berusaha pergi menujumu.
Sedikit suaramu,
Memacu terus jalan yang ku lalui,
Sedikit harapanmu,
Mengukir terus senyuman indah di bibirku,
Kau tahu?
Kau mengubah duniaku,
Bermakna, dan tertata rapih di etalase pikiran yang jernih.
Semakin dekat jalanku menujumu,
Semakin sukar ku melihatmu disana,
Apakah ini hanya sebuah ujian?
Ataukah memang tanda,,
Tanda ku harus kembali,,
Dengan berjalan tertatih tanpa senyuman dan
kembali menapaki benang tajam itu dibawah kaki ku.
Adakah rahasia yang kau buat diantara sela – sela kerinduan,
Antara kita berdua,
Adakah rahasia kau sembunyikan dariku?
Tapi…
Pergilah kau, bawalah rahasiamu yang…
Tak ingin ku tahui…
Jumat, 30 April 2010
SELINTAS SURAT CINTA
Diposting oleh
NaiLa FitRia
di
03.15
Manisku,
Ada banyak, banyak sekali
Yang mesti kukatakan padamu
Dari mana ya permata, mesti kumulai
Segala padamu serba terpuji
O kau, yang membuat indung sutera
Dari tulisanku dengan segala maknanya
Inilah nyanyianku, dan aku disini
Dan kita terangkum dalam buku kecil ini
Esok, bila kubuka halaman-halaman buku ini
Maka lampu akan meratap dan ranjang akan menyanyi
Karena rindu, akan menjadi hijau huruf-hurufnya
Dan seakan hendak terbang koma-komanya
Jangan katakan: kenapa orang muda ini
Bicara tentang diriku pada sungai dan jalan yang berkelok sunyi
Pada pohon badam dan bunga tulip sehingga kemana aku pergi
Dunia pun akan selalu mengikuti
Dan mengatakan apa yang dikatakan orang muda itu
Bahwa tiada lagi bintang yang tak diharumi semerbak wangiku
Esok, orang akan melihatku dalam sajaknya, dan tampak :
Mulut rasa anggur dan rambut dipotong pandak
Jangan pedulikan kata mereka, karena kau akan besar
Hanya dengan kasihku yang besar
Apa artinya dunia ini tanpa kita
Dan tanpa matamu, apa jadinya
NIZAR QABBANI ( 1923- )
Qabbani dilahirkan di damsyik tahun 1923. ia mempelajari hukum dan kemudian masuk dinas luar negeri, ditempatkan di Beirut, kairo, London, peking dan Madrid. Ia berhenti dari dinas itu untuk mendirikan kantor penerbitannya sendiri di Beirut. Ia telah menerbitkan beberapa kumpulan sajak. Meskipun cinta merupakan tema yang dominant dalam karya2 nya terdahulu, namun belakangan ia lebih mengarahkan perhatian kepada masalah-masalah social, dan politik, yang diungkapkannya dalam bentuk sajak bebas yang langsung dan efektif.
Ada banyak, banyak sekali
Yang mesti kukatakan padamu
Dari mana ya permata, mesti kumulai
Segala padamu serba terpuji
O kau, yang membuat indung sutera
Dari tulisanku dengan segala maknanya

Inilah nyanyianku, dan aku disini
Dan kita terangkum dalam buku kecil ini
Esok, bila kubuka halaman-halaman buku ini
Maka lampu akan meratap dan ranjang akan menyanyi
Karena rindu, akan menjadi hijau huruf-hurufnya
Dan seakan hendak terbang koma-komanya
Jangan katakan: kenapa orang muda ini
Bicara tentang diriku pada sungai dan jalan yang berkelok sunyi
Pada pohon badam dan bunga tulip sehingga kemana aku pergi
Dunia pun akan selalu mengikuti
Dan mengatakan apa yang dikatakan orang muda itu
Bahwa tiada lagi bintang yang tak diharumi semerbak wangiku
Esok, orang akan melihatku dalam sajaknya, dan tampak :
Mulut rasa anggur dan rambut dipotong pandak
Jangan pedulikan kata mereka, karena kau akan besar
Hanya dengan kasihku yang besar
Apa artinya dunia ini tanpa kita
Dan tanpa matamu, apa jadinya
NIZAR QABBANI ( 1923- )
Qabbani dilahirkan di damsyik tahun 1923. ia mempelajari hukum dan kemudian masuk dinas luar negeri, ditempatkan di Beirut, kairo, London, peking dan Madrid. Ia berhenti dari dinas itu untuk mendirikan kantor penerbitannya sendiri di Beirut. Ia telah menerbitkan beberapa kumpulan sajak. Meskipun cinta merupakan tema yang dominant dalam karya2 nya terdahulu, namun belakangan ia lebih mengarahkan perhatian kepada masalah-masalah social, dan politik, yang diungkapkannya dalam bentuk sajak bebas yang langsung dan efektif.
RaTapAn cInTa
Diposting oleh
NaiLa FitRia
di
02.31
Muhammad abduh ghanim
Penyair Saudi Arabia
Disini dimuat terjemahan sajaknya
Kaulah, ya Rabbi, yang menciptakan penyair diantara kami
Dan kau jadikan cinta ( seperti dialaminya ) suatu kepercayaan bagi kami
Segala yang indah baginya ia cintai dengan sepenuh cinta di hati
Lalu dalam keluhnya ia bisikan : cinta ialah kepedihan tersembunyi
Tak kumengerti, ya Rabbi, kenapa kau jadikan cinta begitu menyiksa
Dan kenapa kau bakar hati ini dengan nyala gembira
Kalau kau jauhkan keindahan itu dari kami, tidaklah kami akan terperdaya
Sekiranya kau keraskan hati ini sekeras intan permata
Sungguh kau beri keindahan itu, ya Rabbi, kekuatan yang mempesona
Ialah pandang sipu-sipu yang menggoda, anggota tubuh yang memperdaya
Tetapi tak kau beri hati ini kekuatan untuk menahan segala goda
Maka lemahlah kami tergila-gila dan terpukul tak berdaya
Penyair Saudi Arabia
Disini dimuat terjemahan sajaknya
Kaulah, ya Rabbi, yang menciptakan penyair diantara kami
Dan kau jadikan cinta ( seperti dialaminya ) suatu kepercayaan bagi kami
Segala yang indah baginya ia cintai dengan sepenuh cinta di hati
Lalu dalam keluhnya ia bisikan : cinta ialah kepedihan tersembunyi
Tak kumengerti, ya Rabbi, kenapa kau jadikan cinta begitu menyiksa
Dan kenapa kau bakar hati ini dengan nyala gembira

Kalau kau jauhkan keindahan itu dari kami, tidaklah kami akan terperdaya
Sekiranya kau keraskan hati ini sekeras intan permata
Sungguh kau beri keindahan itu, ya Rabbi, kekuatan yang mempesona
Ialah pandang sipu-sipu yang menggoda, anggota tubuh yang memperdaya
Tetapi tak kau beri hati ini kekuatan untuk menahan segala goda
Maka lemahlah kami tergila-gila dan terpukul tak berdaya
Langganan:
Postingan (Atom)