penyesalan

Bismillah…

11 juni 2010,

Dini hari itu disaat ku menikmati panorama tanah lot bali yang indah, tanpa kusadari orang yang memenuhi arti didalam hidupku telah menghembuskan nafasnya yang terakhir, tanpa sempat berkata kata2 berpisah dan bersua yang berarti.

 Bapak ku tercinta, selamat jalan…

Selamat berbahagia denganNya, selamat meneguk nikmat yang kekal.

Allah menyayangimu, Allah mengasihimu…

Aku tahu itu. Harusnya tak perlu bermuram durja dan meneteskan banyak air mata, karena ku masih mempunyai berjuta2 kenangan manis bersamamu, tentang kenakalanku masa kecil, kemanjaanku padamu yang luar biasa rewel.

Terima kasih bapak ku tercinta,

Kasih sayangmu selalu terasa dalam setiap ku bernafas, setiap candaan mu yang mengundang tawaku, menghibur hatiku, menenangkan emosiku, menemaniku dalam gelapnya sepi.

Terima kasih banyak,,,

Kau bapak terhebat yang pernah kumiliki, bapak yang selalu kubanggakan, bapak yang gagah pemberani, selalu membelaku, selalu memberi apa yang ku mau, selalu membimbing dan mengajariku banyak hal dengan sabar…

Bapak,,, tentang kenanganmu, janganlah khawatir.. nay selalu mengingatnya

Menggendongku di atas bahumu, dengan gagahnya kau berjalan membawaku menyusuri hijaunya sawah2 yang qta lewati, aku turun dan duduk di saung ,terkadang aku merengek meminta duduk diatas ayunan yang berwarna ungu itu.. dengan keasyikanku sendiri menikmati ayunan dengan hembusan angin yang sepoi2 ku tak pernah bosan melihatmu bekerja, mencangkul, menanami bibit padi, memberi pupuk.. aaah bapak, nay rindu masa itu..

Selepas itu tak pernah ku lewatkan masa ramadhan bersamamu, kau selalu membujuk ku agar tak batal shaum.. sungguh bapak yang cerdas! Agar ku tak cepat bosan dan mengeluh.. kau menawarkan ku belajar pake sumpit, tiap pagi… tiap siang… tiap malam…. Dan hingga akhirnya aku berhasil, kau membawaku langsung ke pasar membeli mie ayam, hufpt… itulah mengapa ku sangat suka mie ayam,, mie ayam adalah hadiah yang ia berikan waktu itu karena nay dah bisa pakai sumpit, apalagi dengan keberhasilan nay puasa full, sungguh ku dimanjakan olehnya..

Oh.. masa kecil yang indah,

Dan ketika tak sengaja kau membuatku terluka, kau tebus dengan mengobati dan menungguku semalaman, kau selalu ada disampingku sampai ku terlelap tidur dalam dekapanmu, oh bapak… nay rindu….

Bahkan setelah aku telah beranjak dewasa, selalu kau sayang, kasih sayangmu tak pernah berubah sedikit pun padaku. Bapak… maafin neng yang semakin besar malah semakin menjauh darimu, dengan keegoisan akitifitasku menuntut banyak pergi. Hanya sesekali ku bertemu denganmu, dan itu pun jarang sekali kita berbicara, tidak seperti dulu….

Kadang ku rindu masa itu, masa dimana aku leluasa bermanja ria padamu.. tertawa2 dan minta kau menggendongku, aaah… sayang,, itu tak bisa lagi..

Bapak, maafin neng…

Belum sempat kuucapkan maaf,,

Seringkali kau direpotkan olehku,

Bapak semoga kau tenang disana,

Kau tidak akan sakit lagi sekarang, tak akan ada lagi yang membebanimu lagi sekarang, berbahagia lah,,, tunggu lah aku di alam sana, semoga kita akan berjumpa lagi kelak disana.. dengan menikmati mekaran indah bunga2 surgawi yang harum semerbak,,

Bapak,,

Tahu kah??

Aku selalu bangga mempunyai ayah sepertimu,

Perjalanan kereta kemarin selalu mengingatkanku tentang dirimu yang selalu mengajakku main pake kereta di bandung, masih inget khan pak??

Aku selalu memintamu naik kereta waktu itu,,, dan aku selalu minta dibeliin permen warna warni.

Aah…

Bapak, aku akan selalu mencintaimu…

Kau nomer satu dalam hidupku,

Maafkan kekurangan anakmu ini,

Maafkan kedurhakaanku ini pak..

Semoga kau sudi memaafkan khilafku.

Selamat jalan….

Selamat jalan

Bapak ku tercinta….

Tunggu aku disana,,,